Ciri – Ciri Berbagai Macam Jenis Kayu
Ciri-Ciri Kayu Mahoni:
Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan kelas Awet kelas III dan kelas Kuat II, III. Pohon Mahoni banyak ditemui di antara hutan jati di pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai pelindung.
Ciri-Ciri Kayu Meranti:
Nama saintifiknya shorea laevis ridl pokok balau kumus merupakan salah satu sumber kayu balak balau yang lebih umum di pilihan kayu tidak sekadar meranti kembang semangkok dan jati tetapi meliputi berwarna coklat kemerahan mewah keistimewan ciri ciri hutan hujan tropika malar hijau sepanjang tahun terdiri daripada pokok kayu keras seperti cengal meranti kanopi tebal dan berciri ciri bentuk tinggi dan berembang berat 0 6 kg lilitan 30 cm tinggi 10.
Ciri-Ciri Kayu Meranti Merah:
Tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.
Ciri-Ciri Kayu Lasi:
Termasuk ke dalam jenis kayu istimewa ! nama lainnya adalah KILAKI. spesies jenis Adina Fagifolia Val. suku Rubiaceae. kayu ini mempunyai kekeringan yg bagus & berat jenis yg tergolong tidak terlalu berat. Warna kayu ini kuning tua , dengan corak kembang sedang , daya kekerasan sedang ,dengan serat yg berpadu. Tumbuh di area sekitar Sulawesi , Nusa Tenggara ! kayu ini jika sudah di finishing sangat mewah & tergolong kayu mahal untuk di pakai alat musik .. tetapi jarang ada yg tahu dan mulai ada pabrikan luar negeri yg memakai nya untuk gitar /bass !!
Ciri-Ciri Kayu Ebony:
Kayu yg sudah tak asing lagi bagi kalangan industri gitar di Dunia untuk di jadikan freetboard atau kayu lapis atas & tengah Body ! nama lainnya adalah Macasar Ebony , kayu arang ,Coromandel & kayu hitam ! nama latin nya Dyospiros spp. family suku Ebenaceae. Tumbuh di Sekitar Sulawesi tengah & tenggara ( Maluku ) . warna hitam kelabu di selang seling warna lebih muda , dan terkadang hitam gelap . sifat pengerjaan nya keras & sukar , kembang serat besar kekerasan sedang . tektur kasar .Kayu ini cocok untuk alat musik , perkakas , seni ukir .
Ciri-Ciri Kayu Cempaka:
Nama lainnya adalah Baros warna kuning sampai coklat merah ,. kekerasan sedang. terdapat si Sumatra, jawa , kalimantan ,Sulawesi . kayu ini sekarang sedang banyak di uji coba untuk di jadikan bahan alat musik , karean tergolong kayu yg m,empunyai resonansi suara yg baik. dengan serat yg rapat .
Ciri-Ciri Kayu Sonokeling:
Ciri-Ciri Kayu Sonokeling:
Nama lainnya adalah Sonobrits , Palisander, Indian Wood , sono sungu ! nama latinya Dalbergialatifolia Roxb. dengan warna merah tua / ungu dengan garis-garis hitam gelap. kayu ini jenis yg sangat keras , bahkan bisa lebih keras dari pada Ebony ! dan jika di gosok bisa sangat halus sekali. terdapat di Pulau jawa ! biasanya digunakan juga sebagai Frettboard guitar/bass dan sudah hampir semua industri ditar memakainnya karena mirip sekali dengan Ebony hanya ebony lebih hitam.
Ciri-Ciri Kayu Sungkai:
Ini kayu yg pernah merajai bahan pembuatan gitar di era tahun 80/90 an . Kayu yg mirip sekali dengan serat dan warna kayu Ash dari amerika. resonansi suara yg dihasilkan cukup baik . kayu yg sudah berumur tua sangat bagus. berwarna kuning muda sampai kuning tua. Nama lain dari kayu ini adalah Kayu Jati sabrang ( bukan jenis Jati !),Lurus , Koeroes !. nama latinya Penomena Canascens jack ! tumbuh di Sumatra , Jawa,Kalimantan barat,tengah & selatan .kayu ini yg saya pakai untuk pembuatan bass model musiman agar terlihat mirip dengan kayu Ash.
Ciri-Ciri Kayu Bangkirai:
Termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
Ciri-Ciri Kayu Merbau:
Termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.
Ciri-Ciri Kayu Lame:
Daun terpusar berkisar 4 – 9 helai, bentuk lonjong sampai lanset, atau lonjong sampai bulat telur sungsang, menjangat, tipis dan kuat. Permukaan atas daun licin. Sedangkan permukaan bawahnya buram. Panjang daun 10 – 23 cm, dengan lebar 3 – 7,5 cm dengan panjang tangkai 7,5 cm – 15 cm. Bunga : Perbungaan berupa malai rata, keluar diujung cabang atau diketiak daun, panjangnya sampai 13 cm. Sedangkan gagang bunganya pendek kurang lebih 2,5 cm, dan berambut. Bunganya wangi berwarna hijau terang sampai putih kekuningan dan pada permukaannya berbulu halus dan rapat. Panjang tabung 7 – 9 mm, agak mengecil pada bagian lehernya, helaian mahkota menyerong dan bundar. Panjang tangkai putik 3 – 5 cm. Buah : Berbentuk bumbung, panjangnya 20 – 50 cm. Biji : Biji-bijinya berambut pada bagian tepinya berjambul pada bagian ujungny, panjang 1,5 – 2 cm.
Ciri-Ciri Kayu Jati:
Sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Ciri-Ciri Kayu Kamper:
Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
Ciri-Ciri Kayu Kelapa:
Adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.
Ciri-Ciri Kayu Sengon:
Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat (seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu teras. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang masih segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering. Sifat kayu : Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai
nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin.
nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin.